Malware ini memiliki kemampuan untuk melakukan pengunduhan aplikasi secara otomatis dan menggiring korban untuk mendownload aplikasi lain, mengunjungi situs jahat dan mendownload software yang ujung-ujungnya melakukan pengunduhan pada versi updatean malware tersebut.
Selain malware di atas, peneliti lain dari North Caroline State University juga menemukan malware Android yang bernama “HippoSMS”. Malware ini ditemukan di app markets negara China. Ia didesain untuk menyedot tagihan telpon dengan cara mengirimkan pesan SMS ke nomer tertentu. Tak hanya itu, malware itu juga bisa memblokir dan menghapus pesan yang dikirimkan operator pada konsumen yang berisi peringatan akan adanya tagihan tambahan. Sedang aplikasi lain yang merupakan versi dari Zitmo diketahui melakukan penyamaran menjadi aplikasi aktivasi bangking yang golnya adalah mencuri informasi finansial.
Untuk menghindari aplikasi jahat yang bertebaran, pengguna Android bisa melakukan upaya pencegahan dengan cara sebagai berikut:
- Melakukan pendownloadan aplikasi hanya dari sumber terpercaya yang bisa dicek dari nama dan rating developernya.
- Mengecek ijin (permission) yang diminta oleh aplikasi tersebut dan menggunakan insting untuk memastikan apakah ijin tersebut sesuai dengan fitur yang ditawarkan.
- Waspada terhadap ‘gerak-gerik’ di ponsel yang mencurigakan, seperti aplikasi yang tiba-tiba terinstal, SMS yang terkirim pada penerima asing, atau panggilan telepon yang tiba-tiba dialihkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda jika berkenan. komentar Anda sebaiknya berhubungan dengan artikel yang dibahas, apapun komentar anda pahit, asam, asin, pedas apalagi kalau yang manis akan saya terima dengan lapang dada.
KALAU MENINGGALKAN KOMENTAR, HENDAKNYA MENINGGALKAN JEJAK ANDA
Jejaknya bisa URL web atau blog, ataukah alamat e-mailnya, sehingga jika ada pertanyaan bisa dibalas ke tempat yang jelas.